Kamis, 26 Juni 2014

Pharmacy...Yuk kita Belajar ^_~

        CONTOH LAPORAN BOTANI FARMASI
BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang
          Tanaman atau tumbuhan adalah kata yang sangat tidak asing lagi di telinga kita. Setiap hari kita sering melihat tanaman. Seperti yang kita ketahui,tanaman adalah mahluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Dengan bantuan dari sekitarnya, tanaman melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya. Bantuan itu berupa cahaya matahari, zat hara,dan dari udara berupa karbondioksida.
          Tumbuhan dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek. Tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Bahkan dalam ilmu kesehatan pun tumbuhan sudah digunakan sebagai bahan obat alam sejak ratusan tahun lalu. Dalam perkembangannya, obat dari bahan alam semakin sering digunakan.
          Dalam segi pendidikan, ilmu tentang tumbuhan semakin berkembang. Untuk mempermudah mempelajari obat dari bahan alam, bahan obat dari tumbuhan sudah dipelajari baik secara morfologi, anatomi dan fisiologi. Morfologi tumbuhan yaitu mempelajari bentuk atau ciri suatu tumbuhan dengan susunannya yang dapat dilihat secara kasat mata. Anatomi tumbuhan yaitu mempelajari mempelajari organ dan jaringan penyusun pada tumbuhan. Dan fisiologi tumbuhan yaitu mempelajari tentang proses metabolism yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.

I.3.Tujuan Praktikum
I.3.1  Pengenalan Mikroskop dan Pemeriksaan Jaringan Tumbuhan
       Tujuan dilakukan praktikum Pengenalan Mikroskop dan Pemeriksaan Jaringan Tumbuhan, yaitu:
1.  Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing
2.  Membuat preparat dan anatomi tumbuhan
3.  Membedakan bentuk jaringan tumbuhan
I.3.2  Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
         Tujuan dilakukan praktikum Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia, yaitu:
1.  Melihat bentuk zat ergastik dalam sel tanaman
2.  Melakukan pewarnaan sitokimia sederhana
I.3.3  Morfologi dan Anatomi Daun
          Tujuan dilakukan praktikum morfologi dan anatami daun, yaitu:
1.  Mengamati bagian-bagian daun, bangun/bentuk ujung, pangkal, tepi, susunan tulang daun, daging dan permukaan daun
2.  Membedakan daun tunggal dan daun majemuk
3.  Menemukan tata letak daun pada batang
4.  Mengamati perbedaan anatomi daun dikotil dan monokotil
5.  Mengamati letak dan tipe stomata

I.3.4  Morfologi dan Anatomi Batang
          Tujuan dilakukan praktikum morfologi dan anatomi batang, yaitu:
1.  Menentukan bentuk, arah tumbuh, dan percabangan pada batang
2.  Mengamati organ dan jaringan penyusun pada batang
3.  Menentukan tipe-tipe berkas pembuluh pada batang
I.3.5  Morfologi dan Anatomi Akar
          Tujuan dilakukan praktikum morfologi dan anatomi akar, yaitu:
1.  Menentukan bagian-bagian akar, system perakaran, bentuk, sifat dan tugas khusus akar
2.  Mengamati bagian-bagian akar khusus hasil metamorphosis dari daun, akar dan batang
3.  Mengamati jaringan penyusun pada akar
4.  Menentukan tipe berkas pembuluh pada akar
I.3.6  Morfologi dan Anatomi Bunga
          Tujuan dilakukan praktikum moroflogi dan anatomi bunga, yaitu:
1.  Mengamati bagian-bagian bunga
2.  Membedakan bunga majemuk, bentuk-bentuk mahkota bunga, dan letak daun dalam kuncup bunga
3.  Menentukan rumus bunga dan menggambar diagram bunga
4.  Mengamati jaringan penyusun pada bunga


I.3.7  Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
          Tujuan dilakukan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji, yaitu:
1.  Menentukan bagian-bagian buah dan biji
2.  Membedakan buah sejati dan buah semu
3.  Mengamati organ dan jaringan penyusun pada buah dan biji
I.3.8  Klasifikasi Spermatophyta
I.3.8.1  Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
         Tujuan praktikum:
                               1.  Mengamati klasifikasi tumbuhan monokotil
                               2.  Menentukan cirri-ciri tumbuhan monokotil
                               3.  Menentukan penggolongan tumbuhan monokotil
I.3.8.2  Klasifikasi Tumbuhan Diktoil
         Tujuan praktrikum:
1.  Mengamati klasifikasi tumbuhan dikotil
2.  Menentukan ciri-ciri tumbuhan dikotil
3.  Menentukan penggolongan tumbuhan dikotil
I.3.9  Klasifikasi Pteridophyta
          Tujuan praktikum:
1.  Mengamati tumbuhan pteridophyta
2.  Menentukan ciri-ciri tumbuhan pteridophyta
3.  Mengamati alat perkembangbiakan pada tumbuhan pteridophyta
I.3.10 Fisiologi Tumbuhan
          Tujuan dilakukan praktikum fisiologi tumbuhan, yaitu:
1.  Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis membentuk karbohidrat
2.  Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis terjadi pembebasan Oksigen
3.  Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis diperlukan karbondioksida
4.  Mengetahui cara transpor air oleh xylem








                                                            




                                                               












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
    Zat ergastik adalah senyawa kimia yang terdapat pada tanaman sebagai zat tidak hidup dalam sitoplasma. Zat ergastik adalah     hasil metabolisme yang tidak terpakai atau cadangan makanan yang dapat berfungsi sebagai pelindung tanaman dari hewan pemangsa,sehingga terkadang membuat tumbuhan menjadi pahit dan tidak enak dimakan. (Penuntun Praktikum Anmorfistum, 2010)
                  Zat ergastik dibedakan atas:
a.  Produk makanan:pati,inulin, hemuselulosa, selulosa, gula, protein, asam-asam amino, vitamin, lemak, dan minya lemak
b.  Produk sekresi: enzim, pigmen (kloroplas, karatenoid,      antosiani dan nectar pada bunga
c.   Produk buangan/sisa metabolit:tannin,mineral,lateks,minyak atsiri, gum, alkaloid, glikosida, resin, asam organik dan Kristal mineral. (Penuntun Praktikum, 2010)





II.2 Morfologi dan Anatomi Daun
           Daun merupakan tempat proses fotosintesi sehingga pada umumnya daun berbentuk pipih dan melebar. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
          Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuah berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
           Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
        Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besasr daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan Nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kunigngan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang lebih tua, kemudian mati dan runtuh dari batang. (Morfologi Tumbuhan, 1985)

II.3 Morfologi dan Anatomi Batang
           Batang merupakan bagian dari tumbuah yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
         Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
1.    Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2.    Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.    Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4.    Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.    Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6.    Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

II.4 Morfologi dan Anatomi Akar
         Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
       Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan pada umumnya tumbuh di bawah tanah. Bersama dengan daun dan batang, akar membentuk bagian vegetatif tumbuhan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
       Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar membentuk lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hamper sama sehingga membentuk akar serabut. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
       Akar khusus hasil metamorphosis, akar ini sebenarnya bukanlah akar, tetapi tumbuhnya did alma tanah dan fungsinya menyerupai akar, juga merupakan metamorphosis dari batang, daun, dan akar. Akar khusus ini dibedakan atas:
a.  Rimpang (rhizome), contohnya pada suku Zingiberaceae
b.  Umbi (tuber),c ontohnya pada Solanum tuberosum
c.   Umbi lapis (bulbus), contohnya Alium cepa
(Penuntun Praktikum Anmorfistum, 2010)

II.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
         Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagaina-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dapatlah dimengerti sekarang, bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
        Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Bunga memiliki beragam warna menarik yang berfungsi untuk memikat serangga yang akan membantu dalam proses penyerbukan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
          

II.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
        Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah tumbuh menjadi biji. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
                 Buah digolongkan dalam:
1.  Buah sejati/buah sesungguhnya, buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah ataupun paling banyak terdapat sisa-sisa bagian-bagian bunga yang lazimnya telah gugur dan merupakan buah yang tidak terbungkus/buah telanjang (fructus nudus)
2.  Buah semu/buah tertutup, adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga dan menjadi bagian utama buah (lebih menarik perhatian, lebih besar dan dapat dimakan) (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
           Bagi tumbuhan spermatophyte biji merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)





II.7 Klasifikasi Tumbuhan Spermatophyta
II.7.1  Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
         Kelas Monocotyledoneae membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. (Taksonomi Tumbuhan Spermatophya, 1988)
         Ciri-ciri tumbuhan monokotil:
1.  Berdaun lembaga 1/scutellum
2.  Sistem akar serabut’
3.  Batang hamper sama lebar dari pangkal ke ujung tidask bercabang, ruas batang tampak jelas
4.  Daun tunggal, berupih, daun tidak bertangkai, berseling atau roset, bangun pita atau garis, urat daun sejajar.
5.  Bunga berbilangan 3 jarang kelipatan 4
6.  Habitat sekutar 10% berkayu terutama pada suku Palmae
7. Anatomi: batang/akar tidak berkambium, tridak ada pertumbuhan sekunder, berkas pembuluh tersebar atau dalam 2 atau lebih lingkaran (kolateral tertutup/kadang-kadang konsentris amfivasal). (Penuntun Praktikum Anmorfistum, 2010)
II.7.2  Klasifikasi Tumbuhan Dikotil
           Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri morfologi:
1.  Seperti namanya etelah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daunlembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus
2.  Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pohon (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk saistem akar tunggang
3.  Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
4.  Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling
5.  Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari
6.  Pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut
7.  Bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer. Batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder
Ciri-ciri anatomi:
1.  Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder
2.  Pada akar sifat radial berkas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
3.  Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xylem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral . (Taksonomi tumbuhan Spermatophyta, 1988)
Dicotyledoneae dapat dibedakan dalam 3 anak kelas: Monochlamyceae (Apetalae), Dialypetalae, dan Sympetalae, yang perbedaannya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petale) dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut.
Sementara ahli hanya membedakan 2 anak kelas saja, yaitu:
1.  Choripetalae yang meliputi Apetalae dan Dyalypetalae
2.  Sympetalae
(Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, 1988)









BAB III
PROSEDUR KERJA

III.1  Alat
1.  Aluminium Foil
2.  Corong
3.  Deck Gelas
4.  Gelas Arloji
5.  Jarum Preparat
6.  Kompor Listrik
7.  Mikroskop
8.  Objek Gelas
9.  Panci
10.          Pensil
11.          Pensil Warna
12.          Pinset
13.          Pipet Tetes
14.          Silet Goal
15.          Tabung Reaksi



III.2  Bahan
III.2.1 Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
1.  Iod
2.  Languatis galanga (Lengkuas)
3.  Carica papaya (Pepaya)
4.  Solanum tuberosum (Kentang)
5.  Aloe vera (Lidah Buaya)
6.  Piper betle (Sirih)
7.  Phyrrus communis (Pir)
8.  Citrus sinensis (Jeruk Sankis)
9.  Begonia sp (Begonia)
10.          Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat)
11.          Amaranthus spinousus (Bayam Duri)
12.          Psidium guajava (Jambu Biji)
13.          Manihot utilissima (Singkong)
14.          Oryza sativa (Padi)
III.2.2 Morfologi dan Anatomi daun
1.  Mimosa pudica (Putri Malu)
2.  Caesalpinia pulcherrima (Kembang Merak)
3.  Citrus aurantifolia (Jeruk Nipis)
4.  Alstonia scolaris (Pulai)
5.  Bambusa sp (Bambu)
6.  Begonia sp  (Benalu batu)
7.  Zea mays (Jagung)
8.  Piper betle (Sirih)
9.  Hibiscus tiliaceus (waru)
10.          Begonia sp (Begonia)
III.2.3 Morfologi dan Anatomi Batang
1.  Polypodium sp (Paku)
2.  Zea mays (Jagung)
3.  Andrographis paniculata (Sambiloto)
4.  Carica papaya (Pepaya)
5.  Kalynga sp (Pare)
6.  Cucurbita moschata (Labu Kuning)
7.  Tinospora crispa (Brotowali)
8.  Centella asiatica (Pegagan)
9.  Helianthus annus (Bunga matahari)
10.           Brassica juncea (Sawi)
11.           Bougenvilla spectabilis (Kumis Kucing)
12.           Passiflora foetida  (Permot)

III.2.4 Morfologi dan Anatomi Akar
1.  Carica papaya (Pepaya)
2.  Arachnis sp (Anggrek)
3.  Allium cepa (Bawang Bombay)
4.  Daucus carota (Wortel)
5.  Manihot utulissima (singkong)
6.  Languatis  galangal (Lengkuas)
7.  Psidium guajava (Jambu Biji)
8.  Pachyrhizus erosus (Bengkoang)
9.  Laranthus sp (Benalu)
10.          Phaseolus radiatus (Kacang hijau)
11.          Imperata cyliandrica (ilalang)
III.2.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
1.  Heliconia sp (Putri Malu)
2.  Orthosiphon stamineus (Kumis Kucing)
3.  Hibiscus rosa sinensis (Kembang Sepatu)
4.  Bougenville spectabilis (Kembang Kertas)
5.  Rosa sp (Mawar)
6.  Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan)
7.  Vinca rosea (Tapak Dara)
8.  Caesalpinia pulcherrima (Kembang Merak)
9.   Zea mays (Jagung)
10.           Canna hibrida (bunga tasbi)
11.           Lantana camara (Tahi ayam)

III.2.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
1.  Zea mays (Jagung)
2.  Citrus sinensis (Jeruk Sankis)
3.  Nephelium lapoceum (Rambutan)
4.  Anacardium occidentale (jambu monyet)
5.  Phyrus malus (Apel)
6.  Carica papaya (Pepaya)
7.  Lansium domesticun (Lansat)
8.  Averrhoa carambola (Belimbing Manis)
9.  Garsiana mangostan (Manggis)
10.          Mangifera indica (Mangga)
11.          Arthocarpus integra (Nangka)
12.          Rhicinus communis (Jarak)
13.          Phyrus communis (Pir)
14.          Citrullus vurgaris (Semangka)
15.          Tamarindus indica (Asam)
16.          Hylocereus undatus (Buah Naga)
17.          Arachis hypogeal (Kacang Tanah)
18.          Anacardium occidentale (Jambu Mente)
19.          Vitis vinivera (Anggur)
20.          Phaseolus vulgaris (Kacang Merah)

III.2.7 Klasifikasi Spermatophyta
III.2.7.1  Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
1.  Imperata cylindrical (Alang-Alang)
2.  Heliconia sp (Bunga Pisang)
3.  Lhimnocaris flava (Eceng Gondok)
4.  Momordica charantia (Pare)
5.  Languatis galangal (Lengkuas)
III.2.7.2  Klasifikasi Tumbuhan Dikotil
1.  Lantana camara (Tembelekan)
2.  Morinda cytrifolia (Mengkudu)
3.  Murraya panichulata (Kemuning)
4.  Sida rhombifolia (Sidaguri)
III.2.8 Klasifikasi Pteridophyta dan Thallophyta
Klasifikasi Pteridophyta:
1.  Adiantum cuneatum (Suplir)
2.  Pityrogramma sp (Paku Perak)
3.  Polypodium sp (Paku Sayur)
4.  Asplenium nidus (Paku Sarang Burung)
Klasifikasi Thallophyta:
1.  Volvariella volvaceae (Jamur Payung)
2.  Auricularia polytricha (Jamur Kuping)
3.  Mucor sp (Jamur Roti)
4.  Rhyzopus oryzae (Jamur Tempe)

III.3  Prosedur Kerja
III.3.1 Pewarnaan Sitokimia
1.  Pewarnaan Sitokimia
Adapun pewarnaan sitrokoimia yang dilakukan meiputi:
a.  Pewarnaan Umum
Preparat tanaman diletakkan dalam gelas arloji berisi larutan Toluidine blue (0,05% dalam air) selama 15 detik, kemudian preparat dipindahkan ke dalam air lalu letakkan pada gelas benda berisi setetes air.
b.  Pati
Pengamatan dilakukan pada amilum/pati yang ditempatkan di atas gelas benda, pati ditetesio dengan larutan IKI (2% KI & 0,02% Iod dalam air) selama 15 detik, terbentuk warna biru tua atau hitam.
c.   Protein
Untuk pengamatan adanya protein, preparat ditempatkan dalam gelas arloji berisi larutan Naftol blue black 1% + asam asetat 7% selama 1 menit, preoarat dipindahkan ke dalam etanol 70%, dan letakkan pada gelas benda, dan amati di mikroskop.
d.  Lipid
Setelah preparat disiapkan dalam gelas arloji, preparat ditetesi larutan Sudan black P 0,1% + etanol 70% selama 1 menit, letakkan pada gelas benda, dan amati di mikroskop.
e.  Lignin
Preparat yang mengandung lignin direndam dalam gelas arloji berisi larutan Flouroglusin P 0,1% + asam klorida 20% selama 1-2 menit, letakkan pada gelas benda, terbentuk warna merah jambu pada sel batu tanaman.
f.    Tanin
Untuk menentukan adanya tannin, preparat direndam dalam gelas arloji berisi larutan FeCl3 P encer selama 1-2 menit, terbentuk warna hijau, biru sampai hitam.
III.3.2 Morfologi Tumbuhan
1.  Siapkan sampel yang akan di amati
2.  Amati sampel
3.  Tentukan morfologi dari sampel
4.  Gambarkan di lemabar kerja
III.3.3 Anatomi Tumbuhan
1.  Siapkan sampel dan silet
2.  Iris sampel secara melintang atau membujur setipis mungkin
3.  Letakkan sampel di atas gelas arloji yang telah ditetesi air
4.  Pindahkan sampel di objek gelas dan tetesi dengan cairan atau air
5.  Tutup sampel dengan deck gelas. Bentuk sudut 45o antara deck gelas dan objek gelas, dengan menggunakan jarum preparat deck gelas diletakkan perlahan-lahan agar tidak terjadi gelembung
6.  Amati sampel di bawah mikroskop dan tentukan anatomi dari sampel
7.  Gambar di lembar kerja
III.3.4 Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae
1.  Siapkan tumbuhan
2.  Tentukan penggolongan tumbuhan, tumbuhan dikotil atau tumbuhan monokotil
3.  Amati morfologi sampel
4.  Gambar di lembar kerja

III.3.5 Klasifikasi Pteridophyta
1.  Siapkan tumbuhan
2.  Amati morfologi dari tumbuhan
3.  Tentukan bagian-bagian dan cirri-ciri dari tumbuhan
4.  Gambar di lembar kerja
III.3.6 Fisiologi Tumbuhan
1.  Prosedur kerja percobaan sachs
a.  Pilih satu lembar daun mangga yang sehat dan masih berada di atas pohon, lalu sebagian daun ditutup dengan aluminium foil pada pukul 06.00 hingga pukul 18.00.
b.  Petik daun dan siap diujikan
c.   Lepaskan aluminium foil, daun direndam dalam air panas hingga layu
d.  Kemudian cuci dalam larutan alcohol mendidik hingga warna daun pucat
e.  Daun dicelupkan dalam larutan JKJ/lugol (iodium) selama 10 menit, lalu bilas dengan air
f.    Lihat perbedaan daun yang ditutupi dengan aluminium foil, daerah yang ditutupi dengan aluminium foil akan terlihat bintik biru kehitaman yang menandakan adanya karbohidrat pada daun.

2.  Prosedur kerja percobaan ingenhousz
a.  Siapkan gelas piala, corong kimia, dan tabung reaksi
b.  Masukkan daun Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala yang telah terisi air hingga terendam
c.   Letakkan corong kimia dengan posisi tergantung
d.  Tutup corong dengan tabung reaksi yang berisi air
e.  Kemudian letakkan bahan uji dibawah sinar matahari
f.    Amati terbentuknya gelembung udara pada tabung reaksi
3.  Prosedur kerja percobaan fotosintesis membutuhkan karbondioksida
a.  Siapkan 3 tabung reaksi, dan beri tanda tabunhg A, B, dan C
b.  Tabung A berisi air yang mengandung karbondioksida, tabung B berisi air bebas karbondioksida, dan tabung C mengandung air bebas karbondioksida tetapi telah ditambahkan soda kue
c.   Masukkan Hydrilla verticillata dengan jumlah yang sama ke dalam masing-masing tabung
d.  Letakkan masing-masing tabung ke tempat yang terkena sinar matahari
e.  Amati perubahan yang terjadi

4.  Prosedur kerja percobaan transpor air oleh xylem
a.  Siapkan gelas piala yang berisi larutan pewarna (sirut DHT)
b.  Masukkan tanaman Peperomia pellucid ke daslam gelas piala hingga terendam selama 24 jam
c.   Sampel diambil dan diiris secara melintang
d.  Amati di bawah mikroskop, terdapat warna merah pada xylem
e.  Gambar jaringan xylemnya




                                       













                                        BAB IV
HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV.1    Hasil Percobaan
Zea mays (jagung)
melintang
Zea mays (jagung)
membujur
 






Akar anggrek (Arachnis sp)

    
 




















IV.2  Pembahasan
Ø Zat Ergastik Dan Pewarnaan Sitokimia
Berdasarkan hasil pengamatan benda ergastik dan pewarnan sitokimia yaitu Solanum tuberosum (kentang) anatominya terdapat hillus, hillus merupakan titik permulaan terbentuknya titik protein, lamella adalah garis lurus yang mengelilingi hillus, umumnya bentuk butiran tepung adalah lonjong yang berguna sebagai sayuran. Manihot utillisima (ubi kayu) anatominya atau zat ergastiknya masuk dalam contoh konsentris, berguna sebagai makanan pokok dan dapat dibuat tepung. Pada Aloe vera (lidah buaya) terdapat Kristal oksalat yang berbentuk jarum. Khasiatnya sebagai obat batuk pada anak-anak dan biasanya digunakan sebagai bahan campuran kosmetik dan obat pencuci rambut. Kulit Citrus sp (jeruk) mengandung minyak atsiri dimana cirinya menghasilkan bias cahaya yang kuat hingga tampak mengkilat. Khasiatnya sebagai vitamin c.

     Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman. Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·       Richinus communis
1b…2b…3b…4b…6a…34b…37a…
·       Citrus sp
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…150a…
·       Mirabilis jalapa
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147b…150a…151…152a…
·       Languatis galanga
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15b…197b…208a…209b…210a…


·       Piper betle
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…54b…59b…61b…62b…63a…64a…
·       Amaranthus spinosus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…148b…149a…
·       Oryza sativa
1b…2b…3b…4a…5a…
·       Manihot utilissima
                                1b…2b…3b…4b…6a…34b…37a…
Ø Morfologi Dan Anatomi Daun
Pada percobaan morfologi dan anatomi daun yaitu pada daun waru (Hibiscus tiliaceus) termasuk daun tunggal, permukaan daunnya kasar, tulang daunnya menjari, tepi daunnya rata, pangkal daunnya membulat, tipe stomata parasitic sel penutup dikelilingi oleh sebuah sel tetangga yang sejajar dengan sumbu sel penutup : daun sirih (Piper betle) tulang daunnya melengkung (cervinervis), tepi daunnya rata (integer), ujung daunnya runcing (acutus), pangkal daunnya berlekuk, permukaan daunnya licin, warna hijau tua, helaian daunnya bangun bulat telur/ memanjang, tipe stomatanya anisositik yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran bentuknya dari sel epidermis lainnya. Bambusa sp (daun bambu) termasuk daun lengkap karena terdapat semua bagian daun, tulang daunnya berupa daun tunggal, tulang daunnya sejajar (integer) tepi daun merata, permukaan daunnya kasar, ujung daunnya meruncing, berbentuk garis, dan tepi daunnya rata.  Zea mays (jagung) helaian daunnya bentuk pita, daunnya berseling, bangun lanset panjang pita dengan lidah-lidah yang menempel erat pada batang dan menjaga air hujan tidak masuk antara pelepah dan batang, tukang daunnya sejajar. Termasuk tunggal dan daun tidak lengkap, tepi daunnya bergerigi (serratus), tipe stomata diasitik yaitu dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbunya.  Citrus aurantifolia (jeruk nipis) ujung daunnya membulat (rotundatus), pangkal daunnya membulat (rotundatus), tepi daunnya bertoreh beringgit (crenatus), ujung daunnya tumpul (obtusus), permukaan daun licin mengkilat, termasuk daun majemuk menyirip beranak daun satu. Mimosa pudica (daun sikejut) termasuk daun majemuk (folium compositum), pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus), tepi daunnya rata (integer).

Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman. Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·       Bambusa sp
1b…2b…3b…4a…5b…
·       Pier betle
1b…2b…3b…4a…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54b…59b…61b…62b…63a…64a…
·       Hibiscus tilaceus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…
·       Catranthus roseus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…10a…11b…12a…84b…88b…89b…91b…
·       Citrus aurantifolia
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…150a…
·       Mimosa pudica
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54a…55b…56b…
·       Laucena glauca
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54a…55b…57a…58b…
·       Zea mays
1b…2b…3b…4a…5a…
·       Carica papaya
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…

Ø Morfologi Dan Anatomi Batang
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Andrographis panicullata (sambiloto) termasuk tumbuhan berbatang dengan bentuk batang segitiga (triangularis) dengan arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), dan mempunyai permukaan batang yang licin dan dari segi anatomi ditemukan bahwa tipe berkas pembuluhnya radial, mengandung zat pahit yang disebut pikrotoksin yang digunakan dalam pembuatan racun ikan.
Pada Paku polypodium (paku) bentuk batangnya segi empat (quadrangullaris) arah tumbuhnya mengangguk (nutans) dengan permukaan batangnya berusuk (custatus) dan tipe berkas pembuluhnya yaitu konsentris amfikribal yaitu floem yang mengelilingi xylem, rimpangnya beserta tungkai daun yang dikenal rhizome, dan  Zea mays  (jagung) batangnya merupakan batang rumput (calmus) yang tidak berongga, batangnya beruas dan arah tumbuh tegak lurus (erectus) permukaan batangnya licin (laevis) mempunyai tipe berkas pembuluh kolateral tertutp yaitu xylem berada diluar dan floem berada didalam dimana pada batang tersebut tidak trdapat cambium. Pada Cucurbita muscata (labu) dapat diamati bahwa tumbuhan ini berbatang basah dan tebal (herbaceous) dengan arah tumbuh batang merayap (repens) tipe berkas pembuluhnya adalah konsentris amfikribal karena floem mengelilingi xylem, daun dan batang yang masih muda digunakan sebagai sayur, mengandung minyak lemak seperti halnya pada bijinya juga digunakan sebagai obat cacing.
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman. Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·       Cyperus rotundhus
1b…2b…3b…4a…5b…
·       Centella asiatica
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16a…239b…243b…244b…248b…249b…250b…260b…267a…268a…269a…
·       Carica papaya
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…
·       Zea mays
1b…2b…3b…4a…5a…
·       Paku polypodium
1a…17b…18b…22b…23b…24b…25b…26b…
·       Cucurbita muscata
1b…2a…27a…28b…29b…30b…31b…
·       Helianthus annus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16b…286a…288b…289b...
Ø Morfologi dan Anatomi Bunga
Berdasarkan hasil pengamatan pada morfologi dan anatomi yaitu Rosa sp  (mawar) merupakan bunga majemuk tidak  terbatas (inflorescentia rasemosa, mahkota bunganya bermekaran (ganocedales), berkelamin ganda (hermaproditus), kelopak  (calyx) saling berlepasan, bakal buah menumpang diatas dasar bunga, mahkotanya jumlahnya tak terhingga.
     Hibiscus rosa-sinensi (kembang sepatu) merupakan bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam garis spiral, bunga terletak pada ketiak daun, berkelamin dua atau banci, merupakan bunga majemuk tak terbatas, termasuk bunga lengkap dan bunga tunggal (plantauniflora).
Ixora peludosa (soka) termasuk bunga majemuk tak terbatas, ibu tangkai dapat tumbuh terus dan bercabang-cabang dan bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkai, termasuk bunga malai rata, bunga majemuk terdapat pada suatu bidang datar atau melengkung.
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman. Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·       Rosa  sp
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11a…67b…69b…70b…71b…72b…73b…76b…77b…78b…81a…
·       Hibiscus rosa-sinensis
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16a…239b…243b…244b…248b…249b…250a…251b…253b…254b…255a…
·       Ixora paludosa
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…

Ø Morfologi dan Anatomi Akar
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada Languatis galanga (lengkuas) akarnya merupakan rimpang yaitu hasil metamorfosis akar dan daun, akarnya bercabang-cabang, tumbuh mendatar dari ujungnya dapat ujung tunas yang muncul diatas tanah yang merupakan tumbuhan baru, merupakan akar serabut, mempunyai kuncup, rimpangnya sebagai alat perkembangbiakan, akarnya untuk menimbun cadangan makanan, mengandung minyak, pada Daucus carota (wortel) termasuk tumbuhan yang berakar tunggang yang tidak / sedikit bercabang, berbentuk tombak (fusiformis) merupakan imbi akar (tube rhicogenum) karena merupakan metamorfosis akar yang pada umumnya merupakan umbi telanjang (tubernudus). Pada Psidium guajava (jambi biji) system perakarannya tungang (radix  primaria) tumbuh terus pasa ujungnya dan menjadi akar pokok berfungsi untuk menyerap air dan zat hara dari dalam tanah mengandung tanin.

Ø Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Berdasarkan hasil pengamatan pada morfologi dan anatomi buah dan biji dapat diketahui dan dipahami bagian-bagian dan organ penyusun pada buah dan biji misalnya pada  Phyrus malus (apel) termasuk buah sejati tunggal yang berdaging, mempunyai kulit dalam yang tipis (seperti buah batu) tetapi cukup kuat seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak dan berair (biasa disebut daginh buah), buah ini mempunyai ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Pada Arachis sp (kacang tanah buahnya sejati tunggal yang kering (siccus) yang bagiannya luar keras, melayu seperti kulit yang kering.
Averrhoa carambola (belimbing manis) termasuk dalam buah sejati tunggal yang berdaging merupakan buah buni yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang tipis dan lapisan dalam yang tebal dan lunak serta berair, biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. 
Anacardium occidentale (jambu monyet) termasuk buah semu tunggal yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah yaitu tangkai bunga, dan merupakan tumbuhan berbiji dikotil
Ø Klasifikasi Tunbuhan Dikotil
Berdasarkan hasil pengamatan pada tumbuhan monokotil dapat diketahui pada Morrinda citrifolia (mengkudu) mempunyai cirri yaitu kulit kekuningan, daun penumpu bulat telur, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul hingga 1,5 cm panjangnya, dibawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan tumbuh menjadi satu, daunnya kebanyakan bersilang berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk ellips, kebanyakan denhan ujung runcing, sisi atas hijau tua mengkilap, sama sekali gumdul, bunga bongkok bertangkai. Rapat. Berbunga banyak diketiak. Mahkota bentuk tabung, bentuk terompet, putih, dalam lehernya berambut wol.
Solanum tuberosum (tomat) merupakan perdu semusim, berbatang lemah dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Bunganya berwarna kuning. Buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu.
Piper ningrum (lada) merupakan tanaman herba tahunan, memanjat, batang bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat berwarna hijau kotor, daun tunggal,bulat telur, tangkai bentuk jantung dan ujung meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyrip warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir menggantung panjang, warna hijau, buah buni bulat, buah muda berwarna hijau dan tua berwarna merah.
Ø Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
Untuk mengetahui klasifikasi dari tumbuhan monokotil kita dapat mengetahui morfologi serta ciri-ciri dari morfologi yang mempunyai system perakaran serabut dan sistem perakaran tunggang. Serta kita juga dapat mengetahui fungsi dan bagian-bagian tumbuhan yang berbeda-beda yang dapat membantu pertumbuhan pada tumbuhan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tumbuhan monokotil dapat diketahui pada Zingiber purpureum (bangle) merupakan herba semusim berbentuk rumpun, tinggi mencapai 2 m, bagian tanaman yang digunakan adalah rimpangnya. Rimpang agak besar berwarna kuning, rasa pedas, pahit, rasa tidak enak. Ukuran rimpang 2.5 - 5 cm, akarnya berdaging tebal. Daunnya berulang daun sejajar dan merupakan tumbuhan monokotil.
Aloe vera (lidah buaya) berbatang pendek, batang tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Daun berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bentuk daun menyerupai pedang dengan ujung meruncing berbentuk taji, tebal, permukaan dilapisi lilin dengan duri lemas/ berduri kecil di pinggirnya. Bunga berwarna kuning/kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun, berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan.
Ø Klasifikasi Tumbuhan Pterydophyta
Pada percobaan klasifikasi tumbuhan pterydophyta yaitu pada Marcelia crenata (semanggi) Daun berdiri sendiri atau dalam berkas, menjari, tangkai panjang dan tegak, anak daun menyilang berhadapan, berbentuk baji bulat telur, gundul atau hamper gundul, urat daun rapat berbentuk kipas, pada air yang tidak dalam muncul diatas air, pada air dalam mengapung. Sporocarpia dekat pangkal tangkai daun, kadang-kadang berdiri sendiri, kerap kali terkumpul, diatas tangkai yang bebas dan panjang, berbentuk serupa biji buncis, yang muda berambut akhirnya membuka dengan 2 klep, hanya diketemukan ditempat yang sedang mengering, yang tadinya tergenang air.


Ø Fisiologi Tumbuhan
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tanaman berhijau adalah kemampuan menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Fotosintesis sebagai proses anabolisme tumbuhan melibatkan senyawa organik yaitu karbondioksida yang masuk melalui stomata dan air diabsorbsi dari akar, dengan kemampuan kloroplas menyerap cahaya matahari pada spectrum tertentu membentuk senyawa organik berupa karbohidrat dan terjadi proses pelepasan oksigen energi.


















BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
V.1.1 Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
1.    Solanum tuberosum (kentang) memiliki kandunga pati/amilum.
2.    Carica papaya (papaya) memiliki zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk kelenjar.
3.    Oryza sativa (padi)  mengandung amilum/pati.
4.    Phyrus communis (pear) memiliki zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk rafida. Serta megandung lignin.
5.    Citrus aurantifolia (jeruk nipis) memilki zat ergastik berupa Kristal Ca-okasalat berbentuk jarum.
6.    Begonia sp (begonia) memiliki zat ergastik berupa kristal Ca-oksalat yang berbentuk prisma.
7.    Aloe vera (lidah buaya) mengandung zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk rafida.
8.    Manihot utilisima (ketela pohon) nengandung pati/amilum.
9.    Ricinus communis (jarak) mengandung aleuron.
10.             Psidium guajava (jambu biji) mengadung tannin.
11.             Piper betle (sirih) mengandung minyak atsiri dan Ca. Oksalat berupa pasir.
12.             Languatis galanga (lengkuas) mengandung minyak atsiri.
13.             Amaranthus spinosus (bayam) memiliki kristal kalsium oksalat berbentuk pasir.
14. Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) memiliki kristal kalsium oksalat berbentuk jarum.




V.1.2 Morfologi dan Anatomi Daun
1.    Bambusa sp (bambu) meupakan daun lengkap dan daun tunggal dengan tulang daun sejajar (rectinervis)
2.    Begonia sp (daun begonia) merupakan tumbuhan dikotil dengan tipe stomata bidiasitik.
3.    Citrus aurantifolia (jeruk nipis) merupakan daun majemuk beranak satu (unifoliolatus) dengan tulang daun menyirip (pennivermis), rumus daun 2/5.
4.    Hibiscus tiliaceus (waru) merupakan daun tunggal dan tidak lengkap dengan tipe stomata parasitic.
5.    Mimosa pudica (putri malu) merupakan daun majemuk campuran (digitato pinnatuss) dengan tulang daun melengkung (cervinercis), rumus daun ½.
6.    Piper betle (sirih) merupakan daun tunggal yang tidak lengkap dengan tulang daun melengkung (cervinervis). Tipe stomata bidiasitik, dan merupakan tumbuhan monokotil.

V.1.3 Morfologi dan Anatomi Batang
1.    Brassica juncea (sawi putih) merupakan tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis).
2.    Cyperus rotundus (rumput teki) merupakan batang mendong (calamus) berbentuk bangun segitiga (triangularis).
3.    Cucurbita muscata (labu) merupakan batang basah (herbaceous) yang berbentuk bangun segilima (pentaangularis) dan tipe berkas pembuluhnya bikolateral.
4.    Helianthus annus (bunga matahari) berkas pembuluhnya kolateral terbuka.
5.    Andrographis paniculata (Sambiloto) mempunyai batang segi empat (quadrangularis).
6.    Polypodium sp (paku polypodium) merupakan batang basah (herbaceous) dengan tipe berkas pembuluh konsentris amfikribal.
7.    Cantella asiatica (pegangan) merupakan batang basah (herbaceous) dengan bentuk batang bulat (teres)
8.    Zea mays (jagung) merupakan batang rumput (calamus) dengan bentuk batang bulat (teres) dan tipe berkas pembuluh kolateral terbuka.

V.1.4 Morfologi dan Anatomi Akar
1.    Allium cepa (bawang merah) berakar serabut (radix adventicia) dengan tipe berkas pembuluh kolateral tertutup.
2.    Arachnis sp (anggrek) berakar serabut (radix adventicia) dengan tipe berkas pembuluh kolateral tertutup.
3.    Daucus carota (wortel) berakar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang, berbentuk seperti tombak (fusiformis).
4.    Languatis galanga (lengkuas) memiliki rimpang yang terdapat dalam tanah dengan tipe berkas pembuluh kolateral tertutup.
5.    Laranthus sp (benalu) berakar penggerek yang dapat menembus inangnya dan bersifat parasit.
6.    Ricinus communis (jarak) berakar tunggang yang bercabang (ramusus) berbentuk kerucut dengan tipe berkas pembuluh kolateral terbuka.
7.    Carica papaya (pepaya) berakar tunggang yang bercabang (ramusus).

V.1.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
1.    Caesalpinia pulcherrima (kembang merak) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Dengan rumus bunga 
K(5),G(5),A10,G
2.    Canna hibrida (bunga tasbih) merupakan bunga tunggal (planta uniflora) dan bunga tunggal dengan rumus bunga  K3,C3,A4,G(3)
3.    Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu) merupakan bunga lengkap dan bunga tunggal (planta uniflora) dengan rumus bunga K8+(5),C5,A    , G5.
4.    Chataranthus roseus (Tapak Dara) merupakan bunga tunggal dengan rumus bunga   *, K(5),C5,G1
5.    Phalaenopsis amabilis (Bunga anggrek bulan) merupakan bunga mejemuk terbatas dengan rumus bunga        P3+3,A  ,G
6.    Rosa sp (Bunga Mawar) merupakan bunga tunggal
7.    Musaenda frondosa (Bunga Nusa Indah) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga banci  * K4 [ C4 A4 ] G(2).
8.    Orthosiphonis stamineus (Bunga Kumis Kucing) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga banci      K  ( 4+5 ) C(5+6) A4 G2
9.    Ixora pelludosa (Bunga Asoka) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga banci * K(4) [ C(4) A(4) ] G2
10.             Zea mays ( Bunga Jagung ) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga       K2C(3+3)A(1).
11.             Mimosa pudica (Putri Malu) merupakan bunga bongkol. Rumus bunga banci * K4 C5 A10 G1
12.             Mirabilis jalapa ( Bunga pukul empat ) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga betina * K5 C5 G(5).
13.             Lantana camara (Bunga Tembelekan) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga banci K(4+5) C(5+6) A4 G2.
14.             Bauganvillea spectabilis (Kembang Kertas) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga banci    K6 C(5) A10 G1.




V.1.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
1.    Anacardium occidentale (Jambu monyet) merupakan buah semu tunggal dimana bagian bunga yang ikut tumbuh adalah tangkai bunga (pedicellus)
2.    Arachis hypogea (kacang tanah) merupakan buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah polong (legumen)
3.    Artocarpurs integra (nagka) merupakan buah semu (fructus spurious) dimana bagian bunga yang ikut tumbuh yaitu perigoooonium (tenda bunga) dan pedicellus.
4.    Citrulus vulgaris (semangka) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) digolongkan dalm buah mentimun (pepo).
5.    Citrus sp (Sunkist) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) yang digongkan ke dalam buah jeruk (hesperridium).
6.    Carica papaya (papaya) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) yang digolongkan ke dalam buah buni (bacca).
7.    Mangifera indica (mangga) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) digolongkan ke dalam buah batu (drupa).
8.    Phyrus malus (apel) merupakan buah tunggal yang berdaging (carnosus) digolongkan ke dalam buah apel (pomum).
9.    Phyrus communis ( Pear) merupakan buah tunggal berdaging ( carnosus) termasuk golongan buah batu dengan kulit berair.
10. Zea mays (jagung) merupakan buah sejati tunggal kering (siccus) digolongkan ke dalam buah padig (caryopsis).
11. Phaseolus vulgaris (kacang merah) mempunyai kecambah yang memiliki lembaga (radicula, cotyledon dan cauliculus) dan putih lembaga (albumen).
12. Vitis venifera (anggur) merupakan buah sejati ganda, berdaging (carnosus) dan mengandung vitamin C,E, dan A.
13. Punica granatum (delima) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) digolongkan tersendiri dalam buah delima.
14. Euchoria longana (lengkeng) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dan digoloingkan dalam buah buni (bacca).
15. Nephelium lapoceum (rambutan) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dan digolongkan ke dalam buah buni (bacca).
16. Citris maxima (Jeruk Bali) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) yang digongkan ke dalam buah jeruk (hesperridium).
17. Avverhoa carambola (Belimbing wuluh) merupakan buah sejati  tunggal yang berdaging (carnosus).
18. Tamarindus indica (Asam) merupakan buah sejati tunggal yang kering (siccus).
19. Hyloccreus undatus ( Buah Naga berdaging putih) merupakan
20. Richinus communis (Buah Jarak) merupakan buah sejati tunggal kering.

V.1.7 Klasifikasi Spermatophyta Divisi Angiospermae kelas Monocotyledonae dan Dicotyledonae
1.    Morinda citrifolia (mengkudu) termasuk ke dalam kelas dikotil berakar tunggang dan berguna untuk obat cacar, keputihan dan permbersih organ dalam.
2.    Eichornia crassipes (enceng gondok) merupakan tumbuhan monokotil berakar serabut (radix adnenticia) kegunaan sebgai obat pelancar pencernaan.
3.    Languatis galanga ( Lengkuas) merupakan tumbuhan dikotil berakar rimpang sebagai bumbu masak.
4.    Momordica charantia (Pare) merupakan tumbuhan monokotil memeliki akar berupa akar pembelit.
5.    Helliconia psittacorum (Bunga Pisang) merupakan tumbuhan monokotil .
6.    Lantana camara (Tembelekan) merupakan tumbuhan monokotil.
7.    Muraya paniculata ( Kemuning) merupakan tumbuhan monokotil berakar tunggang.
8.    Imperata cylidrica ( Alang-alang) merupakan tumbuhan monokotil berakar tunggang.
9.    Sida rhombifolia (Sidaguri) merupakan tumbuhan monokotil berakar tunggang.

V.1.8 Fisiologi Tumbuhan
           Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam berfotosintesis, tanaman membutuhkan karbondioksida. Tanpa karbondioksida, tanaman tidak dapat membuat makanannya sehingga tanaman akan layu dan akhirnya mati. Selain itu air dan zat hara dari dalam tanah hyang diambil dengan cara pengangkutan oleh jaringan pengangkut yang khusus mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah ke daun, yaitu xylem. Dapat disimpulkan bahwa setelah berfotosintesis, tanaman menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.










































V.2 Saran
1. Bagi praktikan sebaiknya lebih teliti dalam melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan pada hasil praktikum
2. Bagi asisten pembimbing agar selalu mengawasi praktikan agar praktikan dapat lebih memahami praktikum.


























\












DAFTAR PUSTAKA

Amin, Asni, dkk. 2010. Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat. Makassar: Universitas Muslim Indonesia

Amin, Asni. 2010. Penuntun Praktikum Anatomi, Morfologi, Fisiologi dan Taksonomi Tumbuhan. Makassar: Universitas Muslim Indonesia

Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

































\



















\\














\




LAMPIRAN

a.    Zat ergastik
 Kristal prisma
   Begonia sp (Begonia)
         Kristal rafida
Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat)
     Kristal Drussen
Carica papayaI (Pepaya)

         Minyak atsiri
Piper betle (Daun sirih)
    Kristal pasir
Aloe vera (Lidah buaya)
        Minyak atsiri
Citrus sinensis (Jeruk sankis)

  Pati
Solanum tuberosum (Kentang)
  Pati
Oryza sativa (Padi)
        Pati
Manihot utilissima (Singkong)
b.   Morfologi dan Anatomi Daun
Penampang melintang
Begonia sp (Begonia)                      Piper betle (Sirih)
 
Zea mays (Jagung)
    
Catharatanthus roseus (Tapak Dara)      Centella asiatica (Pegagan)
Hibiscus tiliaceus (Waru)
Keterangan:
1. Epidermis
2. Jaringan tiang
3. Jaringan spons
4. Berkas pembuluh
5. Korteks
6. Trikoma
Penampang membujur
 
Begonia sp (Begonia)                      Piper betle (Sirih)
 
Zea mays (Jagung)                         Centella asiatica (Pegagan)

Keterangan:
1. Stomata
2. Sel tetangga
3. Sel epidermis

c.    Morfologi dan Anatomi Batang
 
Tinospora crispa (Brotowali)           Zea mays (Jagung)
 
Rhicinnus communis (Jarak)        Orthosipon stamineus (Kumis Kucing)
  
Cucurbita mushcata (Labu Kuning)         Polypodium (Paku)
 
Pluchea indica (Sambiloto)                     Andrographis paniculata (Sambiloto)

Keterangan:
1.Floem
2.Xylem
3.Empulur
4.Korteks
5.Epidermis

d.   Morfologi dan Anatomi Akar
 
Carica papaya (Pepaya)                 Arachnis sp (Anggrek)
Keterangan:
1.Epidermis
2.Korteks
3.Endodermis
4.Floem
5.Xylem
6.Parenkim
7.Hipodermis




e.    03Morfologi dan Anatomi Bunga









a.    Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Mangga (mangifera indica)
 
Lengkeng (Euphoria longana)
 
Delima (Punica granatum)
 
Jeruk Sangkis (Citrus sinensis)
 
Naga (Hilocereus undatus)
 
Pir (Phyrus communis)
 
Buah PirBUAH NAGA58133_delima002_Jeruk Maniskelengkeng-lengkengmango-picklepapayajackfruitstrawberry-lucu
Pepaya (Carica papaya)
 
Nangka (Arthocarphus  integra)
 
Strawberi (Fragaris Sp)
 
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
b.   Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Mangga (mangifera indica)
 
Lengkeng (Euphoria longana)
 
Delima (Punica granatum)
 
Jeruk Sangkis (Citrus sinensis)
 
Naga (Hilocereus undatus)
 
Pir (Phyrus communis)
 
Buah PirBUAH NAGA58133_delima002_Jeruk Maniskelengkeng-lengkengmango-picklepapayajackfruitstrawberry-lucu
Pepaya (Carica papaya)
 
Nangka (Arthocarphus  integra)
 
Strawberi (Fragaris Sp)
 
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
c.    Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Mangga (mangifera indica)
 
Lengkeng (Euphoria longana)
 
Delima (Punica granatum)
 
Jeruk Sangkis (Citrus sinensis)
 
Naga (Hilocereus undatus)
 
Pir (Phyrus communis)
 
Buah PirBUAH NAGA58133_delima002_Jeruk Maniskelengkeng-lengkengmango-picklepapayajackfruitstrawberry-lucu
Pepaya (Carica papaya)
 
Nangka (Arthocarphus  integra)
 
Strawberi (Fragaris Sp)
 
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
d.   Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Mangga (mangifera indica)
 
Lengkeng (Euphoria longana)
 
Delima (Punica granatum)
 
Jeruk Sangkis (Citrus sinensis)
 
Naga (Hilocereus undatus)
 
Pir (Phyrus communis)
 
Buah PirBUAH NAGA58133_delima002_Jeruk Maniskelengkeng-lengkengmango-picklepapayajackfruitstrawberry-lucu
Pepaya (Carica papaya)
 
Nangka (Arthocarphus  integra)
 
Strawberi (Fragaris Sp)
 
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
e.    Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Mangga (mangifera indica)
 
Lengkeng (Euphoria longana)
 
Delima (Punica granatum)
 
Jeruk Sangkis (Citrus sinensis)
 
Naga (Hilocereus undatus)
 
Pir (Phyrus communis)
 
Buah PirBUAH NAGA58133_delima002_Jeruk Maniskelengkeng-lengkengmango-picklepapayajackfruitstrawberry-lucu
Pepaya (Carica papaya)
 
Nangka (Arthocarphus  integra)
 
Strawberi (Fragaris Sp)
 
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo

f.     Fisiologi Tumbuhan
 
Percobaan Ingenhousz                   Transpor air oleh xylem
 
Fotosintesis membutuhkan CO2             Percobaan Sachs
 Percobaan Sachs
Keterangan:
1.Tabung reaksi
2.Corong kimia
3.Gelas kimia
4.Air
5.Hydrilla verticillata (Ganggang)
6.Peperomia pellucid (Bunga kaca-kaca)
7.Sirtup DHT
8.Hydrilla verticillata (Ganggang)
9.Rak tabung
10.Aluminium Foil
11.Mangifera indica (Daun mangga)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar