CONTOH
LAPORAN BOTANI FARMASI
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tanaman atau tumbuhan adalah kata yang sangat
tidak asing lagi di telinga kita. Setiap hari kita sering melihat tanaman.
Seperti yang kita ketahui,tanaman adalah mahluk hidup yang dapat membuat
makanannya sendiri. Dengan bantuan dari sekitarnya, tanaman melakukan
fotosintesis untuk membuat makanannya. Bantuan itu berupa cahaya matahari, zat
hara,dan dari udara berupa karbondioksida.
Tumbuhan dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek. Tumbuhan dapat
digunakan sebagai bahan pangan. Bahkan dalam ilmu kesehatan pun tumbuhan sudah
digunakan sebagai bahan obat alam sejak ratusan tahun lalu. Dalam perkembangannya,
obat dari bahan alam semakin sering digunakan.
Dalam segi pendidikan, ilmu tentang tumbuhan semakin berkembang. Untuk
mempermudah mempelajari obat dari bahan alam, bahan obat dari tumbuhan sudah
dipelajari baik secara morfologi, anatomi dan fisiologi. Morfologi tumbuhan
yaitu mempelajari bentuk atau ciri suatu tumbuhan dengan susunannya yang dapat
dilihat secara kasat mata. Anatomi tumbuhan yaitu mempelajari mempelajari organ
dan jaringan penyusun pada tumbuhan. Dan fisiologi tumbuhan yaitu mempelajari
tentang proses metabolism yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan
tumbuhan tersebut dapat hidup.
I.3.Tujuan Praktikum
I.3.1 Pengenalan Mikroskop dan Pemeriksaan Jaringan
Tumbuhan
Tujuan dilakukan praktikum Pengenalan
Mikroskop dan Pemeriksaan Jaringan Tumbuhan, yaitu:
1. Mengetahui
bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing
2. Membuat
preparat dan anatomi tumbuhan
3. Membedakan
bentuk jaringan tumbuhan
I.3.2
Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
Tujuan
dilakukan praktikum Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia, yaitu:
1. Melihat
bentuk zat ergastik dalam sel tanaman
2. Melakukan
pewarnaan sitokimia sederhana
I.3.3
Morfologi dan Anatomi Daun
Tujuan
dilakukan praktikum morfologi dan anatami daun, yaitu:
1. Mengamati
bagian-bagian daun, bangun/bentuk ujung, pangkal, tepi, susunan tulang daun,
daging dan permukaan daun
2. Membedakan
daun tunggal dan daun majemuk
3. Menemukan
tata letak daun pada batang
4. Mengamati
perbedaan anatomi daun dikotil dan monokotil
5. Mengamati
letak dan tipe stomata
I.3.4
Morfologi dan Anatomi Batang
Tujuan
dilakukan praktikum morfologi dan anatomi batang, yaitu:
1. Menentukan
bentuk, arah tumbuh, dan percabangan pada batang
2. Mengamati
organ dan jaringan penyusun pada batang
3. Menentukan
tipe-tipe berkas pembuluh pada batang
I.3.5
Morfologi dan Anatomi Akar
Tujuan
dilakukan praktikum morfologi dan anatomi akar, yaitu:
1. Menentukan
bagian-bagian akar, system perakaran, bentuk, sifat dan tugas khusus akar
2. Mengamati
bagian-bagian akar khusus hasil metamorphosis dari daun, akar dan batang
3. Mengamati
jaringan penyusun pada akar
4. Menentukan
tipe berkas pembuluh pada akar
I.3.6
Morfologi dan Anatomi Bunga
Tujuan dilakukan praktikum moroflogi dan
anatomi bunga, yaitu:
1. Mengamati
bagian-bagian bunga
2. Membedakan
bunga majemuk, bentuk-bentuk mahkota bunga, dan letak daun dalam kuncup bunga
3. Menentukan
rumus bunga dan menggambar diagram bunga
4. Mengamati
jaringan penyusun pada bunga
I.3.7
Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Tujuan
dilakukan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji, yaitu:
1. Menentukan
bagian-bagian buah dan biji
2. Membedakan
buah sejati dan buah semu
3. Mengamati
organ dan jaringan penyusun pada buah dan biji
I.3.8
Klasifikasi Spermatophyta
I.3.8.1
Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
Tujuan praktikum:
1. Mengamati klasifikasi tumbuhan monokotil
2. Menentukan cirri-ciri tumbuhan monokotil
3. Menentukan penggolongan tumbuhan monokotil
I.3.8.2 Klasifikasi Tumbuhan Diktoil
Tujuan praktrikum:
1. Mengamati
klasifikasi tumbuhan dikotil
2. Menentukan
ciri-ciri tumbuhan dikotil
3. Menentukan
penggolongan tumbuhan dikotil
I.3.9
Klasifikasi Pteridophyta
Tujuan praktikum:
1. Mengamati
tumbuhan pteridophyta
2. Menentukan
ciri-ciri tumbuhan pteridophyta
3. Mengamati
alat perkembangbiakan pada tumbuhan pteridophyta
I.3.10 Fisiologi Tumbuhan
Tujuan
dilakukan praktikum fisiologi tumbuhan, yaitu:
1. Membuktikan
bahwa dalam proses fotosintesis membentuk karbohidrat
2. Membuktikan
bahwa dalam proses fotosintesis terjadi pembebasan Oksigen
3. Membuktikan
bahwa dalam proses fotosintesis diperlukan karbondioksida
4. Mengetahui
cara transpor air oleh xylem
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Zat Ergastik dan Pewarnaan Sitokimia
Zat
ergastik adalah senyawa kimia yang terdapat pada tanaman sebagai zat tidak
hidup dalam sitoplasma. Zat ergastik adalah hasil metabolisme yang tidak terpakai atau
cadangan makanan yang dapat berfungsi sebagai pelindung tanaman dari hewan
pemangsa,sehingga terkadang membuat tumbuhan menjadi pahit dan tidak enak
dimakan. (Penuntun Praktikum Anmorfistum, 2010)
Zat ergastik dibedakan atas:
a. Produk
makanan:pati,inulin, hemuselulosa, selulosa, gula, protein, asam-asam amino,
vitamin, lemak, dan minya lemak
b. Produk
sekresi: enzim, pigmen (kloroplas, karatenoid, antosiani dan nectar pada bunga
c. Produk
buangan/sisa metabolit:tannin,mineral,lateks,minyak atsiri, gum, alkaloid,
glikosida, resin, asam organik dan Kristal mineral. (Penuntun Praktikum, 2010)
II.2
Morfologi dan Anatomi Daun
Daun
merupakan tempat proses fotosintesi sehingga pada umumnya daun berbentuk pipih
dan melebar. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah
daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua
bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuah berdaun tidak
lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang. (Morfologi,
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Bentuk daun beraneka ragam sehingga
sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan
berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dan panjang
helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk
pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan
pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya. (Morfologi,
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besasr daun. Alat ini hanya terdapat
pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh
tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis
melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena
itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah
yang ditempati tumbuh-tumbuhan Nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini
mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada
batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kunigngan
dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang lebih tua, kemudian mati dan runtuh
dari batang. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
II.3 Morfologi dan Anatomi Batang
Batang
merupakan bagian dari tumbuah yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan
batang bagi tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
(Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Pada
umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri
atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah
terdapat daun.
3. Biasanya
tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu
bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan
percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
II.4 Morfologi dan Anatomi Akar
Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga
(di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan
kormus. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan pada umumnya
tumbuh di bawah tanah. Bersama dengan daun dan batang, akar membentuk bagian
vegetatif tumbuhan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar
membentuk lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hamper sama sehingga membentuk akar serabut. (Morfologi,
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
Akar khusus hasil metamorphosis, akar ini sebenarnya bukanlah
akar, tetapi tumbuhnya did alma tanah dan fungsinya menyerupai akar, juga
merupakan metamorphosis dari batang, daun, dan akar. Akar khusus ini dibedakan
atas:
a. Rimpang
(rhizome), contohnya pada suku Zingiberaceae
b. Umbi
(tuber),c ontohnya pada Solanum tuberosum
c. Umbi
lapis (bulbus), contohnya Alium cepa
(Penuntun
Praktikum Anmorfistum, 2010)
II.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
Alat
perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu
tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada
bunga inilah terdapat bagaina-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa
yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian
tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji
inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dapatlah dimengerti
sekarang, bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting.
(Morfologi Tumbuhan, 1985)
Bunga
merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Bunga memiliki beragam warna menarik
yang berfungsi untuk memikat serangga yang akan membantu dalam proses
penyerbukan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Obat, 2010)
II.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji
Jika
penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam
bakal buah tumbuh menjadi biji. (Morfologi Tumbuhan, 1985)
Buah digolongkan dalam:
1. Buah
sejati/buah sesungguhnya, buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah
ataupun paling banyak terdapat sisa-sisa bagian-bagian bunga yang lazimnya
telah gugur dan merupakan buah yang tidak terbungkus/buah telanjang (fructus
nudus)
2. Buah
semu/buah tertutup, adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga dan menjadi bagian utama buah (lebih menarik
perhatian, lebih besar dan dapat dimakan) (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi
Tumbuhan Obat, 2010)
Bagi tumbuhan spermatophyte biji
merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji merupakan struktur yang efisien
untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang
berkembang setelah mengalami pembuahan. (Morfologi, Anatomi dan Fisiologi
Tumbuhan Obat, 2010)
II.7 Klasifikasi Tumbuhan Spermatophyta
II.7.1 Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
Kelas
Monocotyledoneae membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya
dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. (Taksonomi
Tumbuhan Spermatophya, 1988)
Ciri-ciri tumbuhan monokotil:
1. Berdaun
lembaga 1/scutellum
2. Sistem
akar serabut’
3. Batang
hamper sama lebar dari pangkal ke ujung tidask bercabang, ruas batang tampak
jelas
4. Daun
tunggal, berupih, daun tidak bertangkai, berseling atau roset, bangun pita atau
garis, urat daun sejajar.
5. Bunga
berbilangan 3 jarang kelipatan 4
6. Habitat
sekutar 10% berkayu terutama pada suku Palmae
7. Anatomi:
batang/akar tidak berkambium, tridak ada pertumbuhan sekunder, berkas pembuluh
tersebar atau dalam 2 atau lebih lingkaran (kolateral tertutup/kadang-kadang
konsentris amfivasal). (Penuntun Praktikum Anmorfistum, 2010)
II.7.2 Klasifikasi Tumbuhan Dikotil
Tumbuh-tumbuhan
yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun
pohon-pohon yang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena
mempunyai ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri morfologi:
1. Seperti
namanya etelah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua
daunlembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai
pelindung yang khusus
2. Akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pohon (akar tunggang) yang bercabang-cabang
dan membentuk saistem akar tunggang
3. Batang
berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan
buku-buku yang tidak jelas
4. Duduk
daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling
5. Daun
tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang
mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari
6. Pada
cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut
7. Bunga
bersifat di-, tetra-, atau pentamer. Batangnya memperlihatkan pertumbuhan
menebal sekunder
Ciri-ciri anatomi:
1. Baik
akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder
2. Pada
akar sifat radial berkas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan
pertumbuhan menebal
3. Pada
batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xylem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas
pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral . (Taksonomi tumbuhan Spermatophyta, 1988)
Dicotyledoneae dapat dibedakan dalam 3
anak kelas: Monochlamyceae (Apetalae), Dialypetalae, dan Sympetalae, yang
perbedaannya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petale) dan
bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut.
Sementara ahli hanya membedakan 2 anak
kelas saja, yaitu:
1. Choripetalae
yang meliputi Apetalae dan Dyalypetalae
2. Sympetalae
(Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, 1988)
BAB III
PROSEDUR KERJA
III.1
Alat
1. Aluminium
Foil
2. Corong
3. Deck
Gelas
4. Gelas
Arloji
5. Jarum
Preparat
6. Kompor
Listrik
7. Mikroskop
8. Objek
Gelas
9. Panci
10.
Pensil
11.
Pensil Warna
12.
Pinset
13.
Pipet Tetes
14.
Silet Goal
15.
Tabung Reaksi
III.2
Bahan
III.2.1 Zat Ergastik dan Pewarnaan
Sitokimia
1. Iod
2. Languatis
galanga (Lengkuas)
3. Carica
papaya (Pepaya)
4. Solanum
tuberosum (Kentang)
5. Aloe
vera (Lidah Buaya)
6. Piper
betle (Sirih)
7. Phyrrus
communis (Pir)
8. Citrus
sinensis (Jeruk Sankis)
9. Begonia
sp (Begonia)
10.
Mirabilis jalapa
(Bunga Pukul Empat)
11.
Amaranthus spinousus
(Bayam Duri)
12.
Psidium guajava (Jambu
Biji)
13.
Manihot utilissima
(Singkong)
14.
Oryza sativa (Padi)
III.2.2 Morfologi dan Anatomi daun
1. Mimosa
pudica (Putri Malu)
2. Caesalpinia
pulcherrima (Kembang Merak)
3. Citrus
aurantifolia (Jeruk Nipis)
4. Alstonia
scolaris (Pulai)
5. Bambusa
sp (Bambu)
6. Begonia sp (Benalu
batu)
7. Zea
mays (Jagung)
8. Piper
betle (Sirih)
9. Hibiscus tiliaceus (waru)
10.
Begonia sp
(Begonia)
III.2.3 Morfologi dan Anatomi Batang
1. Polypodium
sp (Paku)
2. Zea
mays (Jagung)
3. Andrographis
paniculata (Sambiloto)
4. Carica
papaya (Pepaya)
5. Kalynga sp (Pare)
6. Cucurbita
moschata (Labu Kuning)
7. Tinospora
crispa (Brotowali)
8. Centella
asiatica (Pegagan)
9. Helianthus annus (Bunga matahari)
10.
Brassica juncea
(Sawi)
11.
Bougenvilla
spectabilis (Kumis
Kucing)
12.
Passiflora
foetida (Permot)
III.2.4 Morfologi dan Anatomi Akar
1. Carica
papaya (Pepaya)
2. Arachnis
sp (Anggrek)
3. Allium
cepa (Bawang Bombay)
4. Daucus
carota (Wortel)
5. Manihot utulissima (singkong)
6. Languatis galangal (Lengkuas)
7. Psidium
guajava (Jambu Biji)
8. Pachyrhizus
erosus (Bengkoang)
9. Laranthus
sp (Benalu)
10.
Phaseolus radiatus
(Kacang hijau)
11.
Imperata
cyliandrica (ilalang)
III.2.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
1. Heliconia sp (Putri Malu)
2. Orthosiphon
stamineus (Kumis Kucing)
3. Hibiscus
rosa sinensis (Kembang Sepatu)
4. Bougenville
spectabilis (Kembang
Kertas)
5. Rosa
sp (Mawar)
6. Phalaenopsis
amabilis (Anggrek Bulan)
7. Vinca rosea (Tapak Dara)
8. Caesalpinia
pulcherrima (Kembang Merak)
9. Zea mays (Jagung)
10.
Canna hibrida
(bunga tasbi)
11.
Lantana camara
(Tahi ayam)
III.2.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan
Biji
1. Zea
mays (Jagung)
2. Citrus
sinensis (Jeruk Sankis)
3. Nephelium lapoceum (Rambutan)
4. Anacardium occidentale (jambu monyet)
5. Phyrus
malus (Apel)
6. Carica
papaya (Pepaya)
7. Lansium domesticun (Lansat)
8. Averrhoa
carambola (Belimbing Manis)
9. Garsiana mangostan (Manggis)
10.
Mangifera indica
(Mangga)
11.
Arthocarpus integra
(Nangka)
12.
Rhicinus communis
(Jarak)
13.
Phyrus communis
(Pir)
14.
Citrullus vurgaris
(Semangka)
15.
Tamarindus indica
(Asam)
16.
Hylocereus undatus
(Buah Naga)
17.
Arachis hypogeal
(Kacang Tanah)
18.
Anacardium occidentale
(Jambu Mente)
19.
Vitis vinivera
(Anggur)
20.
Phaseolus vulgaris
(Kacang Merah)
III.2.7 Klasifikasi Spermatophyta
III.2.7.1 Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
1. Imperata
cylindrical (Alang-Alang)
2. Heliconia
sp (Bunga Pisang)
3. Lhimnocaris
flava (Eceng Gondok)
4. Momordica
charantia (Pare)
5. Languatis
galangal (Lengkuas)
III.2.7.2 Klasifikasi Tumbuhan Dikotil
1. Lantana
camara (Tembelekan)
2. Morinda
cytrifolia (Mengkudu)
3. Murraya
panichulata (Kemuning)
4. Sida
rhombifolia (Sidaguri)
III.2.8 Klasifikasi Pteridophyta dan
Thallophyta
Klasifikasi Pteridophyta:
1. Adiantum
cuneatum (Suplir)
2. Pityrogramma
sp (Paku Perak)
3. Polypodium
sp (Paku Sayur)
4. Asplenium
nidus (Paku Sarang Burung)
Klasifikasi Thallophyta:
1. Volvariella
volvaceae (Jamur Payung)
2. Auricularia
polytricha (Jamur Kuping)
3. Mucor
sp (Jamur Roti)
4. Rhyzopus
oryzae (Jamur Tempe)
III.3 Prosedur
Kerja
III.3.1 Pewarnaan Sitokimia
1. Pewarnaan
Sitokimia
Adapun
pewarnaan sitrokoimia yang dilakukan meiputi:
a. Pewarnaan
Umum
Preparat
tanaman diletakkan dalam gelas arloji berisi larutan Toluidine blue (0,05%
dalam air) selama 15 detik, kemudian preparat dipindahkan ke dalam air lalu
letakkan pada gelas benda berisi setetes air.
b. Pati
Pengamatan
dilakukan pada amilum/pati yang ditempatkan di atas gelas benda, pati ditetesio
dengan larutan IKI (2% KI & 0,02% Iod dalam air) selama 15 detik, terbentuk
warna biru tua atau hitam.
c.
Protein
Untuk
pengamatan adanya protein, preparat ditempatkan dalam gelas arloji berisi
larutan Naftol blue black 1% + asam asetat 7% selama 1 menit, preoarat
dipindahkan ke dalam etanol 70%, dan letakkan pada gelas benda, dan amati di
mikroskop.
d. Lipid
Setelah
preparat disiapkan dalam gelas arloji, preparat ditetesi larutan Sudan black P
0,1% + etanol 70% selama 1 menit, letakkan pada gelas benda, dan amati di
mikroskop.
e. Lignin
Preparat
yang mengandung lignin direndam dalam gelas arloji berisi larutan Flouroglusin
P 0,1% + asam klorida 20% selama 1-2 menit, letakkan pada gelas benda,
terbentuk warna merah jambu pada sel batu tanaman.
f. Tanin
Untuk
menentukan adanya tannin, preparat direndam dalam gelas arloji berisi larutan
FeCl3 P encer selama 1-2 menit, terbentuk warna hijau, biru sampai
hitam.
III.3.2 Morfologi Tumbuhan
1. Siapkan
sampel yang akan di amati
2. Amati
sampel
3. Tentukan
morfologi dari sampel
4. Gambarkan
di lemabar kerja
III.3.3 Anatomi Tumbuhan
1. Siapkan
sampel dan silet
2. Iris
sampel secara melintang atau membujur setipis mungkin
3. Letakkan
sampel di atas gelas arloji yang telah ditetesi air
4. Pindahkan
sampel di objek gelas dan tetesi dengan cairan atau air
5. Tutup
sampel dengan deck gelas. Bentuk sudut 45o antara deck gelas dan
objek gelas, dengan menggunakan jarum preparat deck gelas diletakkan
perlahan-lahan agar tidak terjadi gelembung
6. Amati
sampel di bawah mikroskop dan tentukan anatomi dari sampel
7. Gambar
di lembar kerja
III.3.4 Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae
1. Siapkan
tumbuhan
2. Tentukan
penggolongan tumbuhan, tumbuhan dikotil atau tumbuhan monokotil
3. Amati
morfologi sampel
4. Gambar
di lembar kerja
III.3.5 Klasifikasi Pteridophyta
1. Siapkan
tumbuhan
2. Amati
morfologi dari tumbuhan
3. Tentukan
bagian-bagian dan cirri-ciri dari tumbuhan
4. Gambar
di lembar kerja
III.3.6 Fisiologi Tumbuhan
1. Prosedur
kerja percobaan sachs
a. Pilih
satu lembar daun mangga yang sehat dan masih berada di atas pohon, lalu
sebagian daun ditutup dengan aluminium foil pada pukul 06.00 hingga pukul
18.00.
b. Petik
daun dan siap diujikan
c. Lepaskan
aluminium foil, daun direndam dalam air panas hingga layu
d. Kemudian
cuci dalam larutan alcohol mendidik hingga warna daun pucat
e. Daun
dicelupkan dalam larutan JKJ/lugol (iodium) selama 10 menit, lalu bilas dengan
air
f. Lihat
perbedaan daun yang ditutupi dengan aluminium foil, daerah yang ditutupi dengan
aluminium foil akan terlihat bintik biru kehitaman yang menandakan adanya
karbohidrat pada daun.
2. Prosedur
kerja percobaan ingenhousz
a. Siapkan
gelas piala, corong kimia, dan tabung reaksi
b. Masukkan
daun Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala yang telah terisi air
hingga terendam
c. Letakkan
corong kimia dengan posisi tergantung
d. Tutup
corong dengan tabung reaksi yang berisi air
e. Kemudian
letakkan bahan uji dibawah sinar matahari
f. Amati
terbentuknya gelembung udara pada tabung reaksi
3. Prosedur
kerja percobaan fotosintesis membutuhkan karbondioksida
a. Siapkan
3 tabung reaksi, dan beri tanda tabunhg A, B, dan C
b. Tabung
A berisi air yang mengandung karbondioksida, tabung B berisi air bebas
karbondioksida, dan tabung C mengandung air bebas karbondioksida tetapi telah
ditambahkan soda kue
c. Masukkan
Hydrilla verticillata dengan jumlah yang sama ke dalam masing-masing
tabung
d. Letakkan
masing-masing tabung ke tempat yang terkena sinar matahari
e. Amati
perubahan yang terjadi
4. Prosedur
kerja percobaan transpor air oleh xylem
a. Siapkan
gelas piala yang berisi larutan pewarna (sirut DHT)
b. Masukkan
tanaman Peperomia pellucid ke daslam gelas piala hingga terendam selama
24 jam
c. Sampel
diambil dan diiris secara melintang
d. Amati
di bawah mikroskop, terdapat warna merah pada xylem
e. Gambar
jaringan xylemnya
BAB IV
HASIL PERCOBAAN dan
PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Percobaan
Zea mays (jagung)
melintang
Zea mays (jagung)
membujur
Akar anggrek (Arachnis sp)
IV.2 Pembahasan
Ø
Zat Ergastik Dan Pewarnaan
Sitokimia
Berdasarkan hasil pengamatan benda
ergastik dan pewarnan sitokimia yaitu Solanum tuberosum (kentang)
anatominya terdapat hillus, hillus merupakan titik permulaan terbentuknya titik
protein, lamella adalah garis lurus yang mengelilingi hillus, umumnya bentuk
butiran tepung adalah lonjong yang berguna sebagai sayuran. Manihot
utillisima (ubi kayu) anatominya atau zat ergastiknya masuk dalam
contoh konsentris, berguna sebagai makanan pokok dan dapat dibuat tepung. Pada Aloe
vera (lidah buaya) terdapat Kristal oksalat yang berbentuk jarum.
Khasiatnya sebagai obat batuk pada anak-anak dan biasanya digunakan sebagai
bahan campuran kosmetik dan obat pencuci rambut. Kulit Citrus sp (jeruk)
mengandung minyak atsiri dimana cirinya menghasilkan bias cahaya yang kuat
hingga tampak mengkilat. Khasiatnya sebagai vitamin c.
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan
berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan
genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi
FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman.
Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·
Richinus
communis
1b…2b…3b…4b…6a…34b…37a…
·
Citrus
sp
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…150a…
·
Mirabilis
jalapa
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147b…150a…151…152a…
·
Languatis
galanga
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15b…197b…208a…209b…210a…
·
Piper
betle
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…54b…59b…61b…62b…63a…64a…
·
Amaranthus
spinosus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…148b…149a…
·
Oryza
sativa
1b…2b…3b…4a…5a…
·
Manihot
utilissima
1b…2b…3b…4b…6a…34b…37a…
Ø
Morfologi Dan Anatomi Daun
Pada percobaan morfologi dan anatomi
daun yaitu pada daun waru (Hibiscus tiliaceus) termasuk daun
tunggal, permukaan daunnya kasar, tulang daunnya menjari, tepi daunnya rata,
pangkal daunnya membulat, tipe stomata parasitic sel penutup dikelilingi oleh
sebuah sel tetangga yang sejajar dengan sumbu sel penutup : daun sirih (Piper
betle) tulang daunnya melengkung (cervinervis), tepi daunnya rata
(integer), ujung daunnya runcing (acutus), pangkal daunnya berlekuk, permukaan
daunnya licin, warna hijau tua, helaian daunnya bangun bulat telur/ memanjang,
tipe stomatanya anisositik yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang
tidak berbeda ukuran bentuknya dari sel epidermis lainnya. Bambusa sp
(daun bambu) termasuk daun lengkap karena terdapat semua bagian daun,
tulang daunnya berupa daun tunggal, tulang daunnya sejajar (integer) tepi daun
merata, permukaan daunnya kasar, ujung daunnya meruncing, berbentuk garis, dan
tepi daunnya rata. Zea mays (jagung)
helaian daunnya bentuk pita, daunnya berseling, bangun lanset panjang pita
dengan lidah-lidah yang menempel erat pada batang dan menjaga air hujan tidak
masuk antara pelepah dan batang, tukang daunnya sejajar. Termasuk tunggal dan
daun tidak lengkap, tepi daunnya bergerigi (serratus), tipe stomata diasitik
yaitu dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbunya. Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
ujung daunnya membulat (rotundatus), pangkal daunnya membulat (rotundatus),
tepi daunnya bertoreh beringgit (crenatus), ujung daunnya tumpul (obtusus),
permukaan daun licin mengkilat, termasuk daun majemuk menyirip beranak daun
satu. Mimosa pudica (daun sikejut) termasuk daun majemuk (folium
compositum), pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus),
tepi daunnya rata (integer).
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan
berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan
genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi
FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman.
Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·
Bambusa
sp
1b…2b…3b…4a…5b…
·
Pier
betle
1b…2b…3b…4a…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54b…59b…61b…62b…63a…64a…
·
Hibiscus
tilaceus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…
·
Catranthus
roseus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…10a…11b…12a…84b…88b…89b…91b…
·
Citrus
aurantifolia
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120b…128b…129b…135b….136b…139b…140b…142b…143b…146a…147a…150a…
·
Mimosa
pudica
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54a…55b…56b…
·
Laucena
glauca
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9a…41b…42b…43b…54a…55b…57a…58b…
·
Zea
mays
1b…2b…3b…4a…5a…
·
Carica
papaya
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…
Ø
Morfologi Dan Anatomi Batang
Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa Andrographis panicullata (sambiloto)
termasuk tumbuhan berbatang dengan bentuk batang segitiga (triangularis) dengan
arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), dan mempunyai permukaan batang yang
licin dan dari segi anatomi ditemukan bahwa tipe berkas pembuluhnya radial,
mengandung zat pahit yang disebut pikrotoksin yang digunakan dalam pembuatan
racun ikan.
Pada Paku polypodium
(paku) bentuk batangnya segi empat (quadrangullaris) arah tumbuhnya mengangguk
(nutans) dengan permukaan batangnya berusuk (custatus) dan tipe berkas
pembuluhnya yaitu konsentris amfikribal yaitu floem yang mengelilingi xylem,
rimpangnya beserta tungkai daun yang dikenal rhizome, dan Zea mays (jagung) batangnya merupakan batang rumput
(calmus) yang tidak berongga, batangnya beruas dan arah tumbuh tegak lurus
(erectus) permukaan batangnya licin (laevis) mempunyai tipe berkas pembuluh
kolateral tertutp yaitu xylem berada diluar dan floem berada didalam dimana
pada batang tersebut tidak trdapat cambium. Pada Cucurbita muscata (labu)
dapat diamati bahwa tumbuhan ini berbatang basah dan tebal (herbaceous) dengan
arah tumbuh batang merayap (repens) tipe berkas pembuluhnya adalah konsentris
amfikribal karena floem mengelilingi xylem, daun dan batang yang masih muda
digunakan sebagai sayur, mengandung minyak lemak seperti halnya pada bijinya
juga digunakan sebagai obat cacing.
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan
berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan
genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi
FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman.
Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·
Cyperus
rotundhus
1b…2b…3b…4a…5b…
·
Centella
asiatica
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16a…239b…243b…244b…248b…249b…250b…260b…267a…268a…269a…
·
Carica
papaya
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…
·
Zea
mays
1b…2b…3b…4a…5a…
·
Paku
polypodium
1a…17b…18b…22b…23b…24b…25b…26b…
·
Cucurbita
muscata
1b…2a…27a…28b…29b…30b…31b…
·
Helianthus
annus
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16b…286a…288b…289b...
Ø
Morfologi dan Anatomi Bunga
Berdasarkan hasil pengamatan pada
morfologi dan anatomi yaitu Rosa sp (mawar) merupakan bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia rasemosa, mahkota
bunganya bermekaran (ganocedales), berkelamin ganda (hermaproditus), kelopak (calyx) saling berlepasan, bakal buah
menumpang diatas dasar bunga, mahkotanya jumlahnya tak terhingga.
Hibiscus rosa-sinensi (kembang
sepatu) merupakan bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam garis spiral,
bunga terletak pada ketiak daun, berkelamin dua atau banci, merupakan bunga
majemuk tak terbatas, termasuk bunga lengkap dan bunga tunggal
(plantauniflora).
Ixora peludosa (soka)
termasuk bunga majemuk tak terbatas, ibu tangkai dapat tumbuh terus dan
bercabang-cabang dan bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkai, termasuk
bunga malai rata, bunga majemuk terdapat pada suatu bidang datar atau
melengkung.
Kunci Determinasi Tumbuhan diakukan
berdasarkan morfologi melalui pendekatan hubungan keerabatan tanman (suku dan
genus), kunci detrminasi tanaman sebagaimana yang dicantumka dalam buku resmi
FLORA OF JAVA aau FLORA akan membantu dalan menentukan klasifikasi tanaman.
Adapun kunci determinasi setiap bahan sebagai berikut :
·
Rosa sp
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11a…67b…69b…70b…71b…72b…73b…76b…77b…78b…81a…
·
Hibiscus
rosa-sinensis
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14b…16a…239b…243b…244b…248b…249b…250a…251b…253b…254b…255a…
·
Ixora
paludosa
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12…13b….14a…15a…109b…119b…120a…124b…125a…126a…
Ø
Morfologi dan Anatomi Akar
Berdasarkan hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa pada Languatis galanga (lengkuas) akarnya
merupakan rimpang yaitu hasil metamorfosis akar dan daun, akarnya
bercabang-cabang, tumbuh mendatar dari ujungnya dapat ujung tunas yang muncul
diatas tanah yang merupakan tumbuhan baru, merupakan akar serabut, mempunyai
kuncup, rimpangnya sebagai alat perkembangbiakan, akarnya untuk menimbun
cadangan makanan, mengandung minyak, pada Daucus carota (wortel)
termasuk tumbuhan yang berakar tunggang yang tidak / sedikit bercabang,
berbentuk tombak (fusiformis) merupakan imbi akar (tube rhicogenum) karena
merupakan metamorfosis akar yang pada umumnya merupakan umbi telanjang
(tubernudus). Pada Psidium guajava (jambi biji) system
perakarannya tungang (radix primaria) tumbuh
terus pasa ujungnya dan menjadi akar pokok berfungsi untuk menyerap air dan zat
hara dari dalam tanah mengandung tanin.
Ø
Morfologi dan Anatomi Buah
dan Biji
Berdasarkan hasil pengamatan pada
morfologi dan anatomi buah dan biji dapat diketahui dan dipahami bagian-bagian
dan organ penyusun pada buah dan biji misalnya pada Phyrus malus (apel) termasuk
buah sejati tunggal yang berdaging, mempunyai kulit dalam yang tipis (seperti
buah batu) tetapi cukup kuat seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak dan berair
(biasa disebut daginh buah), buah ini mempunyai ruangan, tiap ruang mengandung
satu biji. Pada Arachis sp (kacang tanah buahnya sejati tunggal
yang kering (siccus) yang bagiannya luar keras, melayu seperti kulit yang
kering.
Averrhoa carambola (belimbing
manis) termasuk dalam buah sejati tunggal yang berdaging merupakan buah buni
yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang tipis
dan lapisan dalam yang tebal dan lunak serta berair, biji-bijinya terdapat
bebas dalam bagian yang lunak itu.
Anacardium occidentale (jambu
monyet) termasuk buah semu tunggal yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah
yaitu tangkai bunga, dan merupakan tumbuhan berbiji dikotil
Ø
Klasifikasi Tunbuhan Dikotil
Berdasarkan hasil pengamatan pada
tumbuhan monokotil dapat diketahui pada Morrinda citrifolia (mengkudu)
mempunyai cirri yaitu kulit kekuningan, daun penumpu bulat telur, bertepi rata,
hijau kekuningan, gundul hingga 1,5 cm panjangnya, dibawah karangan bunga
selalu cukup tinggi dan tumbuh menjadi satu, daunnya kebanyakan bersilang
berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk ellips, kebanyakan
denhan ujung runcing, sisi atas hijau tua mengkilap, sama sekali gumdul, bunga
bongkok bertangkai. Rapat. Berbunga banyak diketiak. Mahkota bentuk tabung,
bentuk terompet, putih, dalam lehernya berambut wol.
Solanum tuberosum (tomat)
merupakan perdu semusim, berbatang lemah dan basah. Daunnya berbentuk segitiga.
Bunganya berwarna kuning. Buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah
waktu tua. Berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji
berbulu.
Piper ningrum (lada)
merupakan tanaman herba tahunan, memanjat, batang bulat, beruas, bercabang,
mempunyai akar pelekat berwarna hijau kotor, daun tunggal,bulat telur, tangkai
bentuk jantung dan ujung meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyrip warna
hijau. Bunga majemuk bentuk bulir menggantung panjang, warna hijau, buah buni
bulat, buah muda berwarna hijau dan tua berwarna merah.
Ø
Klasifikasi Tumbuhan
Monokotil
Untuk mengetahui klasifikasi dari
tumbuhan monokotil kita dapat mengetahui morfologi serta ciri-ciri dari
morfologi yang mempunyai system perakaran serabut dan sistem perakaran
tunggang. Serta kita juga dapat mengetahui fungsi dan bagian-bagian tumbuhan
yang berbeda-beda yang dapat membantu pertumbuhan pada tumbuhan.
Berdasarkan hasil
pengamatan pada tumbuhan monokotil dapat diketahui pada Zingiber
purpureum (bangle) merupakan herba semusim berbentuk rumpun, tinggi mencapai 2 m,
bagian tanaman yang digunakan adalah rimpangnya. Rimpang agak besar berwarna
kuning, rasa pedas, pahit, rasa tidak enak. Ukuran rimpang 2.5 - 5 cm, akarnya
berdaging tebal. Daunnya berulang daun sejajar dan merupakan tumbuhan
monokotil.
Aloe
vera (lidah buaya) berbatang pendek, batang tidak kelihatan karena tertutup
oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Daun berbentuk
pita dengan helaian yang memanjang. Berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna
hijau keabu-abuan, bentuk daun menyerupai pedang dengan ujung meruncing
berbentuk taji, tebal, permukaan dilapisi lilin dengan duri lemas/ berduri
kecil di pinggirnya. Bunga berwarna kuning/kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun, berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian
berbentuk tandan.
Ø
Klasifikasi Tumbuhan
Pterydophyta
Pada percobaan klasifikasi tumbuhan
pterydophyta yaitu pada Marcelia crenata (semanggi) Daun berdiri
sendiri atau dalam berkas, menjari, tangkai panjang dan tegak, anak daun
menyilang berhadapan, berbentuk baji bulat telur, gundul atau hamper gundul,
urat daun rapat berbentuk kipas, pada air yang tidak dalam muncul diatas air,
pada air dalam mengapung. Sporocarpia dekat pangkal tangkai daun, kadang-kadang
berdiri sendiri, kerap kali terkumpul, diatas tangkai yang bebas dan panjang,
berbentuk serupa biji buncis, yang muda berambut akhirnya membuka dengan 2
klep, hanya diketemukan ditempat yang sedang mengering, yang tadinya tergenang
air.
Ø
Fisiologi Tumbuhan
Suatu sifat fisiologi yang hanya
dimiliki oleh tanaman berhijau adalah kemampuan menyerap energi matahari dan
mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Fotosintesis
sebagai proses anabolisme tumbuhan melibatkan senyawa organik yaitu
karbondioksida yang masuk melalui stomata dan air diabsorbsi dari akar, dengan
kemampuan kloroplas menyerap cahaya matahari pada spectrum tertentu membentuk
senyawa organik berupa karbohidrat dan terjadi proses pelepasan oksigen energi.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.1.1 Zat Ergastik dan Pewarnaan
Sitokimia
1. Solanum tuberosum
(kentang) memiliki kandunga pati/amilum.
2. Carica papaya
(papaya) memiliki zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk kelenjar.
3. Oryza sativa
(padi) mengandung amilum/pati.
4. Phyrus communis
(pear) memiliki zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk rafida. Serta
megandung lignin.
5. Citrus aurantifolia
(jeruk nipis) memilki zat ergastik berupa Kristal Ca-okasalat berbentuk jarum.
6. Begonia sp
(begonia) memiliki zat ergastik berupa kristal Ca-oksalat yang berbentuk
prisma.
7. Aloe vera
(lidah buaya) mengandung zat ergastik berupa Kristal Ca-oksalat berbentuk rafida.
8. Manihot utilisima
(ketela pohon) nengandung pati/amilum.
9. Ricinus communis
(jarak) mengandung aleuron.
10.
Psidium
guajava (jambu biji) mengadung tannin.
11.
Piper betle (sirih)
mengandung minyak atsiri dan Ca. Oksalat berupa pasir.
12.
Languatis galanga
(lengkuas) mengandung minyak atsiri.
13.
Amaranthus spinosus (bayam) memiliki kristal kalsium oksalat berbentuk pasir.
14. Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) memiliki kristal kalsium oksalat
berbentuk jarum.
V.1.2 Morfologi dan Anatomi Daun
1. Bambusa sp
(bambu) meupakan daun lengkap dan daun tunggal dengan tulang daun sejajar
(rectinervis)
2. Begonia sp
(daun begonia) merupakan tumbuhan dikotil dengan tipe stomata bidiasitik.
3. Citrus aurantifolia
(jeruk nipis) merupakan daun majemuk beranak satu (unifoliolatus) dengan tulang
daun menyirip (pennivermis), rumus daun 2/5.
4. Hibiscus tiliaceus
(waru) merupakan daun tunggal dan tidak lengkap dengan tipe stomata parasitic.
5. Mimosa pudica
(putri malu) merupakan daun majemuk campuran (digitato pinnatuss) dengan tulang
daun melengkung (cervinercis), rumus daun ½.
6. Piper betle
(sirih) merupakan daun tunggal yang tidak lengkap dengan tulang daun melengkung
(cervinervis). Tipe stomata bidiasitik, dan merupakan tumbuhan monokotil.
V.1.3 Morfologi dan Anatomi Batang
1. Brassica juncea
(sawi putih) merupakan tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis).
2. Cyperus rotundus
(rumput teki) merupakan batang mendong (calamus) berbentuk bangun segitiga
(triangularis).
3. Cucurbita muscata
(labu) merupakan batang basah (herbaceous) yang berbentuk bangun segilima
(pentaangularis) dan tipe berkas pembuluhnya bikolateral.
4. Helianthus annus
(bunga matahari)
berkas pembuluhnya kolateral terbuka.
5. Andrographis paniculata
(Sambiloto) mempunyai batang segi empat (quadrangularis).
6. Polypodium sp
(paku polypodium) merupakan batang basah (herbaceous) dengan tipe berkas
pembuluh konsentris amfikribal.
7. Cantella asiatica
(pegangan) merupakan batang basah (herbaceous) dengan bentuk batang bulat
(teres)
8. Zea mays
(jagung) merupakan batang rumput (calamus) dengan bentuk batang bulat (teres)
dan tipe berkas pembuluh kolateral terbuka.
V.1.4 Morfologi dan Anatomi Akar
1. Allium cepa
(bawang merah) berakar serabut (radix adventicia) dengan tipe berkas pembuluh
kolateral tertutup.
2. Arachnis sp
(anggrek) berakar
serabut (radix adventicia) dengan tipe berkas pembuluh kolateral tertutup.
3. Daucus carota
(wortel) berakar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang, berbentuk
seperti tombak (fusiformis).
4. Languatis galanga
(lengkuas) memiliki rimpang yang terdapat dalam tanah dengan tipe berkas
pembuluh kolateral tertutup.
5. Laranthus sp
(benalu) berakar penggerek yang dapat menembus inangnya dan bersifat parasit.
6. Ricinus communis
(jarak) berakar tunggang yang bercabang (ramusus) berbentuk kerucut dengan tipe
berkas pembuluh kolateral terbuka.
7. Carica papaya (pepaya) berakar tunggang yang bercabang (ramusus).
V.1.5 Morfologi dan Anatomi Bunga
1. Caesalpinia
pulcherrima (kembang merak) merupakan bunga majemuk
tak terbatas. Dengan rumus bunga
K(5),G(5),A10,G
2. Canna hibrida
(bunga tasbih) merupakan bunga tunggal (planta uniflora) dan bunga tunggal
dengan rumus bunga K3,C3,A4,G(3)
3. Hibiscus rosa-sinensis
(kembang sepatu) merupakan bunga lengkap dan bunga tunggal (planta uniflora)
dengan rumus bunga K8+(5),C5,A , G5.
4.
Chataranthus
roseus (Tapak Dara) merupakan bunga tunggal dengan
rumus bunga *, K(5),C5,G1
5.
Phalaenopsis amabilis
(Bunga anggrek bulan) merupakan
bunga mejemuk terbatas dengan rumus bunga
P3+3,A ,G
6.
Rosa sp (Bunga Mawar) merupakan bunga tunggal
7.
Musaenda frondosa (Bunga Nusa Indah) merupakan bunga
majemuk tak terbatas. Rumus bunga banci * K4 [ C4 A4 ] G(2).
8.
Orthosiphonis stamineus (Bunga Kumis Kucing) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga
banci K ( 4+5 ) C(5+6) A4 G2
9.
Ixora pelludosa (Bunga Asoka)
merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga banci * K(4) [ C(4) A(4) ] G2
10.
Zea mays ( Bunga
Jagung ) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga K2C(3+3)A(1).
11.
Mimosa pudica (Putri
Malu) merupakan bunga bongkol. Rumus bunga banci * K4 C5 A10 G1
12.
Mirabilis jalapa ( Bunga
pukul empat ) merupakan bunga majemuk tak terbatas. Rumus bunga betina * K5 C5
G(5).
13.
Lantana camara (Bunga
Tembelekan) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga banci K(4+5) C(5+6) A4 G2.
14.
Bauganvillea spectabilis (Kembang Kertas) merupakan bunga majemuk. Rumus bunga
banci K6 C(5) A10 G1.
V.1.6 Morfologi dan Anatomi Buah dan
Biji
1. Anacardium occidentale
(Jambu monyet) merupakan buah semu tunggal dimana bagian bunga yang ikut tumbuh
adalah tangkai bunga (pedicellus)
2. Arachis hypogea
(kacang tanah) merupakan buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah
polong (legumen)
3. Artocarpurs integra
(nagka) merupakan buah semu (fructus spurious) dimana bagian bunga yang ikut
tumbuh yaitu perigoooonium (tenda bunga) dan pedicellus.
4. Citrulus vulgaris
(semangka) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) digolongkan
dalm buah mentimun (pepo).
5. Citrus sp
(Sunkist) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) yang
digongkan ke dalam buah jeruk (hesperridium).
6. Carica papaya
(papaya) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) yang
digolongkan ke dalam buah buni (bacca).
7. Mangifera indica
(mangga) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) digolongkan ke
dalam buah batu (drupa).
8. Phyrus malus
(apel) merupakan buah tunggal yang berdaging (carnosus) digolongkan ke dalam
buah apel (pomum).
9. Phyrus communis ( Pear) merupakan buah tunggal berdaging ( carnosus)
termasuk golongan buah batu dengan kulit berair.
10. Zea mays
(jagung) merupakan buah sejati tunggal kering (siccus) digolongkan ke dalam
buah padig (caryopsis).
11. Phaseolus vulgaris
(kacang merah) mempunyai kecambah yang memiliki lembaga (radicula, cotyledon
dan cauliculus) dan putih lembaga (albumen).
12. Vitis venifera
(anggur) merupakan buah sejati ganda, berdaging (carnosus) dan mengandung
vitamin C,E, dan A.
13. Punica granatum
(delima) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) digolongkan
tersendiri dalam buah delima.
14. Euchoria longana
(lengkeng) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dan digoloingkan
dalam buah buni (bacca).
15. Nephelium lapoceum
(rambutan) merupakan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dan digolongkan
ke dalam buah buni (bacca).
16. Citris maxima (Jeruk Bali) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus) yang digongkan ke dalam buah jeruk
(hesperridium).
17. Avverhoa carambola (Belimbing wuluh) merupakan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
18. Tamarindus indica (Asam) merupakan buah sejati tunggal yang kering
(siccus).
19. Hyloccreus undatus ( Buah Naga berdaging putih) merupakan
20. Richinus communis (Buah Jarak) merupakan buah sejati tunggal kering.
V.1.7 Klasifikasi
Spermatophyta Divisi Angiospermae kelas Monocotyledonae dan Dicotyledonae
1. Morinda citrifolia
(mengkudu) termasuk ke dalam kelas dikotil berakar tunggang dan berguna untuk
obat cacar, keputihan dan permbersih organ dalam.
2. Eichornia crassipes
(enceng gondok) merupakan tumbuhan monokotil berakar serabut (radix adnenticia)
kegunaan sebgai obat pelancar pencernaan.
3. Languatis galanga ( Lengkuas) merupakan tumbuhan dikotil berakar rimpang
sebagai bumbu masak.
4. Momordica charantia (Pare) merupakan tumbuhan monokotil memeliki akar berupa
akar pembelit.
5. Helliconia
psittacorum (Bunga Pisang)
merupakan tumbuhan monokotil .
6. Lantana camara (Tembelekan) merupakan tumbuhan monokotil.
7. Muraya paniculata ( Kemuning) merupakan tumbuhan monokotil berakar
tunggang.
8. Imperata cylidrica ( Alang-alang) merupakan tumbuhan monokotil berakar
tunggang.
9. Sida rhombifolia (Sidaguri) merupakan tumbuhan monokotil berakar tunggang.
V.1.8 Fisiologi Tumbuhan
Dari
percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam berfotosintesis, tanaman
membutuhkan karbondioksida. Tanpa karbondioksida, tanaman tidak dapat membuat
makanannya sehingga tanaman akan layu dan akhirnya mati. Selain itu air dan zat
hara dari dalam tanah hyang diambil dengan cara pengangkutan oleh jaringan
pengangkut yang khusus mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah ke daun,
yaitu xylem. Dapat disimpulkan bahwa setelah berfotosintesis, tanaman
menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
V.2 Saran
1. Bagi praktikan sebaiknya lebih teliti
dalam melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan pada hasil praktikum
2. Bagi asisten pembimbing agar selalu
mengawasi praktikan agar praktikan dapat lebih memahami praktikum.
\
DAFTAR
PUSTAKA
Amin, Asni, dkk. 2010. Morfologi, Anatomi
dan Fisiologi Tumbuhan Obat. Makassar: Universitas Muslim Indonesia
Amin, Asni. 2010. Penuntun Praktikum
Anatomi, Morfologi, Fisiologi dan Taksonomi Tumbuhan. Makassar: Universitas
Muslim Indonesia
Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
\
\\
\
LAMPIRAN
a. Zat
ergastik
Kristal prisma
Begonia
sp (Begonia)
Kristal rafida
Mirabilis
jalapa (Bunga Pukul Empat)
Kristal Drussen
Carica papayaI (Pepaya)
Minyak atsiri
Piper betle
(Daun sirih)
Kristal pasir
Aloe vera
(Lidah buaya)
Minyak atsiri
Citrus sinensis
(Jeruk sankis)
Pati
Solanum tuberosum
(Kentang)
Pati
Oryza sativa
(Padi)
Pati
Manihot utilissima
(Singkong)
b. Morfologi
dan Anatomi Daun
Penampang melintang
Begonia
sp (Begonia) Piper
betle (Sirih)
Zea
mays (Jagung)
Catharatanthus
roseus (Tapak Dara) Centella asiatica (Pegagan)
Hibiscus
tiliaceus (Waru)
Keterangan:
1.
Epidermis
2.
Jaringan tiang
3.
Jaringan spons
4.
Berkas pembuluh
5.
Korteks
6.
Trikoma
Penampang
membujur
Begonia
sp (Begonia) Piper
betle (Sirih)
Zea
mays (Jagung) Centella
asiatica (Pegagan)
Keterangan:
1.
Stomata
2.
Sel tetangga
3.
Sel epidermis
c. Morfologi
dan Anatomi Batang
Tinospora crispa (Brotowali) Zea mays (Jagung)
Rhicinnus communis (Jarak) Orthosipon
stamineus (Kumis Kucing)
Cucurbita mushcata
(Labu Kuning) Polypodium
(Paku)
Pluchea indica (Sambiloto) Andrographis paniculata (Sambiloto)
Keterangan:
1.Floem
2.Xylem
3.Empulur
4.Korteks
5.Epidermis
d. Morfologi
dan Anatomi Akar
Carica papaya
(Pepaya) Arachnis sp
(Anggrek)
Keterangan:
1.Epidermis
2.Korteks
3.Endodermis
4.Floem
5.Xylem
6.Parenkim
7.Hipodermis
e. Morfologi
dan Anatomi Bunga
a. Morfologi
dan Anatomi Buah dan Biji
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
b. Morfologi
dan Anatomi Buah dan Biji
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
c. Morfologi
dan Anatomi Buah dan Biji
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
d. Morfologi
dan Anatomi Buah dan Biji
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
e. Morfologi
dan Anatomi Buah dan Biji
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1.Buah
2.Daging Buah
3.Biji
4.Sekat
5.Tali Pusar
6.Flavedo
7.Albedo
f. Fisiologi
Tumbuhan
Percobaan Ingenhousz Transpor air oleh xylem
Fotosintesis membutuhkan CO2 Percobaan Sachs
Percobaan Sachs
Keterangan:
1.Tabung reaksi
2.Corong kimia
3.Gelas kimia
4.Air
5.Hydrilla verticillata
(Ganggang)
6.Peperomia pellucid (Bunga
kaca-kaca)
7.Sirtup DHT
8.Hydrilla verticillata (Ganggang)
9.Rak tabung
10.Aluminium Foil
11.Mangifera indica (Daun mangga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar